PENGELOLAAN INFORMASI DAN PERSEPSI KONSUMEN

PERILAKU KONSUMEN
“PENGELOLAAN INFORMASI DAN PERSEPSI KONSUMEN”
(Kelompok 2)
gundar.png

Disusun oleh :
Aldiansyah Fatturachman (10213613)
Christiani Octovani (11213912)
Dewi Anisa Kesuma (12213285)
Harnumdia Erdinda (19213820)
Rani Avianti (17213281)
Rizka Larashati (17213898)
Satriya Indra Laksana (18213312)
Kelas : 3EA19

Fakultas Ekonomi
S1 – Manajemen
PTA 2015-2016
Universitas Gunadarma



BAB I
PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG MASALAH



























BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Persepi
            Persepsi Konsumen adalah suatu proses yang membuat seseorang memilih,             mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima   menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.
            Dari  definisi diatas, bahwa seseorang termotivasi untuk membeli  dapat     dipengaruhi  oleh  persepsi masing masing terhadap kondisi yang sedang dihadapi,        sedangkan apa yang dipersepsikan seseorang dapat cukup berbeda dari    kenyataan yang  objektif.  Individu – individu mungkin memandang pada satu benda             yang sama tetapi mempersepsikan atau mendeskripsikannya secara berbeda. Persepi           konsumen menurut para ahli :
v  Menurut Kotler (1997) persepsi adalah proses memilih, menata,menafsir stimuli yang dilakukan seseorang agar mempunyai arti tertentu.Stimuli adalah rangsangan fisik, visual dan komunikasi verbal dan nonverbal yang dapat mempengaruhi respon seseorang (Sodik, 2003).
v  Assael (1995) dalam Sodik (2003) menyebutkan bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan komponennya (kemasan, bagian produk, bentuk) serta komunikasi yang ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk melalui latar kata-kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan, dampak dari negara pejualan). Informasi yang diperoleh dan diproses konsumen akan membentuk preferensi (pilihan) seseorang terhadap suatu obyek. Preferensi akan membentuk sikap konsumen terhadap suatu obyek,yang pada gilirannya akan sikap ini seringkali secara langsung akanmempengaruhi apakah konsumen akan membeli suatu produk atau tidak.

Ø  Proses Persepsi
            Persepsi timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari luar yang akan     mempengaruhi seseorang melalui kelima alat inderanya yaitu penglihatan,         pendengaran, pembauan, perasaan dan sentuhan. Stimulus tersebut akan diseleksi,         diorganisir dan diinterprestasikan oleh setiap orang dengan caranya masing-masing.
            Seleksi
            Proses persepsi diawali dengan adanya stimuli yang mengenai panca indera yang   disebut sebagai sensasi. Stimuli ini beragam bentuknya dan akan selalu memborbardir          indera konsumen. Jika dilihat dari asalnya, stimuli ada yang berasal dari individu            (seperti aroma, iklan, dll) serta yang berasal dari dalam diri individu seperti harapan,           kebutuhan dan pengalaman.
Ø  Peran Ekspetasi pada Persepsi
            Ekspektasi bisa mengubah persepsi individu dimana individu tersebut bisa melihat             apa yang mereka harapkan dari apa yang terjadi sekarang.
Ø  Perhatian Konsumen
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi perhatian konsumen terhadap stimulus yang akan diperhatikannya, yaitu faktor pribadi dan faktor stimulus. Faktor pribadi adalah karakteristik konsumen yang muncul dari dalam diri konsumen. Faktor ini ada di luar kontrol pemasar.Berbeda dengan faktor pribadi, faktor stimulus adalah faktor yang dapat dikontrol dan dimanipulasi oleh pemasar dan pengiklan yang bertujuan untuk menarik minat konsumen.
Ø Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perhatian Konsumen
v Status Afektif
o   Peningkatan afektif konsumen mempengaruhi proses perhatian mereka.
o   Ketertarikan yang rendah mengurangi jumlah dan intensitas perhatian.
o   Sebaliknya ketertarikan yang tinggi diperkirakan dapat mempersempit fokus perhatian konsumen dan menjadikannya semakin selektif.
v Keterlibatan
o   Keterlibatan adalah status motivasional yang mengarahkan pemilihan rangsangan akan mendapat perhatian vocal dan pemahaman.
o   Keterlibatan konsumen ditentukan kombinasi relevansi pribadi situasional dan intrinsic.
v Kemenonjolan Lingkungan
o   Rangsangan yang berkaitan dengan strategi pemasaran dapat juga mempengaruhi perhatian konsumen. Meskipun demikian, tidak setiap rangsangan pemasaran memilki kemampuan yang sama dalam mengaktifkan struktur pengetahuan yang relevan, menerima perhatian dan memahami
Ø  Pemahaman Konsumen
   Pemahaman adalah usaha konsumen untuk mengartikan atau menginterpretasikan stimulus. Pada tahap ini, konsumen melakukan “perceptual organization”.  Ada tiga     prinsip perceptual organization, yaitu:
1.      Ganbar dan latar belakang (figure and ground) à gambar adalah suatu stimulus yang ditempatkan dalam suatu latar belakang. Konsumen cenderung memisahkan mana obyek yang harus diperhatikan dan mana latar belakangnya.
2.      Pengelompokan (grouping) à orang akan lebih mengingat informasi jika disajikan dalam bentuk kelompok atau secara terpisah-pisah.
3.      Closure à konsumen akan berusaha memahami suatu obyek dalam arti yang utuh walaupun ada bagian dari obyek tersebut yang hilang atau tidak lengkap.
Ø Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Konsumen
o   Pengetahuan dalam ingatan
o   Keterlibatan
o   Lingkungan eksposur
Ø  Penerimaan Konsumen
            Setelah konsumen melihat stimulus, memperhatikan, dan memahami stimulus tersebut       maka sampailah kepada suatu kesimpulan mengenai stimulus atau obyek tersebut.            Inilah yang disebut persepsi konsumen terhadap obyek tersebut atau citra (images)         produk. Persepsi konsumen ini adalah output dari penerimaan konsumen terhadap   stimulus.
Ø Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Konsumen
o  Persepsi konsumen terhadap objek atau images (citra) produk.
o  Persepsi tersebut output penerimaan konsumen terhadap stimulus.
o  Dalam konteks pemasaran, persepsi konsumen bisa berupa persepsi. produk, merek, pelayanan, harga, kualitas produk, toko dan persepsi. terhadap produsen.
2.2     PRESEPSI, SENSASI, AMBANG ABSOLUT, DAN AMBANG BERBEDA

1.      PRESEPSI
Persepsi Konsumen adalah suatu proses yang membuat seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.
Dari  definisi diatas,  kita  mengetahui  bahwa  seseorang  termotivasi untuk  membeli  adalah  dipengaruhi  oleh  persepsinya  terhadap  situasi  yang dihadapinya, sedangkan apa yang dipersepsikan seseorang dapat cukup berbeda dari kenyataan  yang  objektif.  Individuindividu  mungkin  memandang  pada  satu  benda yang  sama  tetapi  mempersepsikan atau mendeskripsikannya  secara  berbeda.
A.    Proses Persepsi.
Persepsi timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari luar yang akan mempengaruhi seseorang melalui kelima alat inderanya yaitu penglihatan, pendengaran, pembauan, perasaan dan sentuhan. Stimulus tersebut akan diseleksi, diorganisir dan diinterprestasikan oleh setiap orang dengan caranya masing-masing.
a.       Stimuli
Stimuli atau stimulus merupakan bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi individu. Stimuli terdiri dari 2 bentuk yaitu:
·         Stimuli Pemasaran : setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponen-komponennya (seperti kemasan, isi, cirri-ciri fisik) adalah stimuli utama. Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimuli tambahan yang merepresentasikan produk seperti kata-kata, gambar, dan symbol atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk seperti harga, took tempat produk jual, dan pengaruh akses.
·         Stimuli Lingkunganstimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi keadaan lingkungan.
Ada dua factor yang merupakan karakteristik stimuli yang dapat mempengaruhi pemilihan konsumen dalam memilih stimuli yang akan diperhatikan yaitu :
·         Faktor dari stimuli itu sendiri.
ü  Kekontrasan atau perbedaan yang menyolok : Obyek-obyek pemasaran yang sangat berbeda dengan yang lain akan menarik perhatian konsumen. Prisip kontras ini menyatakan bahwa stimulus eksternal yang berbeda atau berlawanan dengan kondisi yang ada akan menarik perhatian.
-          Kebaruan : Launching produk baru sering kali diberitakan dan ini sangat menarik perhatian untuk dibicarakan maupun diperhatikan oleh konsumen.
-          Intensitas : semakin kuat intensitas stilmuli eksternal akan semakin dirasakan konsumen, sehingga konsumen cenderung memperhatikan.
-          Besarnya ukuran : semakin besar suatu obyek, akan semakin dirasakan oleh konsumen ( akan menjadi daya tarik bagi konsumen untuk memperhatikan.
·         Faktor Internal.
-          Ebankosur Selektif : konsumen cenderung akan memilih tayangan atau apa saja yang dilihat dan dirasakan secara selektif.
-          Perhatian selektif : kecendrungan bagi manusia untuk menyaring  sebagian informasi yang mereka hadapi. Sehingga  informasi yang lebih menonjol yang akan mendapat tanggapan.
-          Bertahan secara Perseptual : tayangan berbagai iklan juga diperhatikan semuanya oleh konsumen, maka konsumen secara tidak sadar akan melindungi dirinya dari stimuli yang dianggap dapat membahayakan atau tidak mengenakan dirinya.
-          Menutup secara Perseptual : pada saat konsumen ditayangkan dengan banyak iklan, konsumen akan melindungi dirinya dari serbuan stimuli yang mengenainya. Konsumen akan menahan berbagai stimuli sesuai dengan kesadarannya.

b.      Seleksi
Proses persepsi diawali dengan adanya stimuli yang mengenai panca indera yang disebut sebagai sensasi. Stimuli ini beragam bentuknya dan akan selalu memborbardir indera konsumen. Jika dilihat dari asalnya, stimuli ada yang berasal dari individu (seperti aroma, iklan, dll) serta yang berasal dari dalam diri individu seperti harapan, kebutuhan dan pengalaman.
c.       Interpretasi
Setelah konsumen mengorganisir stimuli yang ada dan mengkaitkannya dengan informasi yang dimiliki, maka agar stimuli tersebut mempunyai makna, konsumen menginterpretasikan atau memberi arti stimuli tersebut. Terdapat beberapa factor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam menginterpretasi pesan yaitu :
a.       Penampilan Fisik
Penampilan fisik sering membuat konsumen keliru dalam menginterpretasikan suatu obyek pemasaran.
b.      Stereotip
Stereotipi adalah prasangka. Mengacu pada kecendrungan dalam menilai seseorang ke dalam kategori tunggal atau pada satu kelas.
c.       Isyarat/tanda-tanda yang tidak relevan
Konsumen cenderung menggunakan isyarat yang tidak relevan untuk memberikan makna suatu stimuli.
d.      Kesan pertama
Pada saat bertemu pertama kali dan mendapatkan sapaan serta layanan yang mengesankan, konsumen akan menilai bahwa perusahaan jasa tersebut berkualitas. Meskipun sebenarnya belum tentu demikian.
e.       Aplikasi Persepsi dalam Strategi Pemasaran
Konsumen cenderung untuk membentuk citra terhadap merek, tok, dan perusahaan didasarkan pada inferensi mereka yang diperoleh dari stimuli pemasaran dan lingkungan.
d.      Citra
Citra adalah total persepsi terhadap suatu objek, yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Sasaran penting dari strategi pemasaran adalah untuk mempengaruhi persepsi terhadap merek, toko, atau perusahaan. Jadi pemasar harus secara konstan mencoba mempengaruhi citra konsumen. Citra tersebut terdiri dari :
A.    Citra Merek
Citra merek merepresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu.
B.     Citra Toko
Konsumen sering mengembangkan citra toko didasarkan pada iklan, kelengkapan di dalam toko, pendapat teman dan kerabat, dan juga pengalaman belanja. Citra toko yang ada di benak konsumen akan mempengaruhi citra merek. Oleh karena itu, penempatan produk pada rantai toko-toko pengecer merupakan sarana untuk membentuk citra.
C.     Citra Perusahaan
Ketika konsumen mempunyai pengalaman yang baik atas penggunaan berbagai merek produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan, maka konsumen akan mempunyai citra yang positif atas perusahaan tersebut. Pada saat itu lah terbentuk apa yang disebut citra perusahaan.

2.      SENSASI
Sensasi adalah suatu proses penyerapan informasi mengenai suatu produk yang melibatkan panca indra konsumen (pendengaran, penglihatan, penciuman dan peraba). Pada tahap ini, konsumen akan menyerap dan menyimpan segala informasi yang diberikan ketika suatu produk ditawarkan atau dicoba.

3.      AMBANG ABSOLUT(The Absolute Threshold)
Sensasi dipengaruhi ambang absolut (the absolute threshold) dan perbedaan abang (differential threshold). Ambang absolute adalah jumlah minimum intensitas atau energi stimulus yang diperlukan oleh seorang konsumen agara ia merasakan sensasi. Titik dimana seorang konsumen merasakan perbedaan “ada” dan “tidak ada” dari suatu stimulus, itulah yang disebut ambang absolute stimulus bagi konsumen tersebut. Seorang konsumen akan melihat beragam iklan luar ruang dalam bentuk billboard di sepanjang jalan yang dilaluinya. Ada seorang konsumen yang baru bisa melihat dan membaca merek suatu produk di billboard ukuran tulisan 30 cm mungkin dari jarak 200 meter. Sedangkan konsumen lainnya mungkin dari jarak 100 meter. Angka 100 meter atau 200 meter itulah yang disebut sebagai ambang absolute bagi konsumen. Pemahaman ini membawa implikasi penting bagi para pemasar dan perancang iklan. Mereka harus memutuskan berapa besar ukuran huruf, besarnya suara atau warna apa yang cocok sehingga menarik perhatian konsumen. Konsumen yang terus menerus menerima stimulus sama dalam intensitas maupun jenisnya. Selanjutnya konsumen akan merasakan adaptasi terhadap stimulus tersebut (sensory adaptation)

4.      AMBANG BERBEDA(The Differential Threshold)
Faktor kedua yang mempengaruhi sensasi adalah ambang berbeda. Batas perbedaan terkecil yang dapat dirasakan antara dua stimulus yang mirip disebut sebagai ambang berbeda (Schiffman dan Kanuk, 2010). Konsep ambang berbeda ini dikenal juga dengan nama The Just Noticeble Difference Threshold (JND), yang didefinisikan sebagai “the minimum amount of difference in the intensity of a stimulus that can be detected 50% of the time” (Mowen and Minor, 1998:70). Definisi lain dikemukakan oleh Blackwell, Engel, dan Miniard (1995: 475) “the smallest change in stimulus intensity that will be noticed”. Konsep JND dapat dijelaskan dalam penetapan harga suatu produk , jika harga jus jeruk per bungkusnya Rp. 2000. Kalau produsen ingin menurunkan harganya, maka pertanyaannya berapa harga harus diturunkan sehingga konsumen dapat merasakan adanya penurunan harga? Misalnya diturunkan sebesar Rp. 200, maka Rp. 200 inilah yang disebut sebagai JND, atau jumlah minimal perbedaan harga yang dapat dirasakan oleh konsumen.

2.3  Perhatian Konsumen
Konsumen menyeleksi stimulus atau informasi mana yg akan diperhatikannya & akan diproses lebih lanjut, yg dikenal dgn Perceptual Selection. Produsen tentu menginginkan bahwa stimulus yg dipaparkan tersebut diperhatikan oleh konsumen. Produsen harus berupaya merebut perhatian konsumen agar konsumen membaca, melihat, & mendengarkan hal yg dikomunikasikan oleh para pemasarnya. Faktor utama yg memengaruhi perceptual selectionatau perhatian konsumen terhadap stimulus yg akan diperhatikannya adalah:
A.    Faktor Pribadi
Faktor pribadi adalah karakteristik konsumen yg muncul dari dalam diri konsumen. Faktor ini ada di luar kontrol pemasar. Contohnya adalah motivasi & kebutuhan konsumen. Konsumen yg merasa lapar tentu akan sangat cepat memperhatikan segala stimulus yg berkaitan dgn makanan, misalnya aroma makanan & restoran yg dijumpainya.
B.     Faktor Stimulus
Faktor ini bisa dikontrol & dimanipulasi oleh pemasar & pengiklan dgn tujuan utamanya utk menarik perhatian konsumen. Faktor-faktor yg harus diperhatikan pemasar dalam memberi stimulus kepada konsumen antara lain:
-          Ukuran, tinggi rendahnya perhatian konsumen terhadap produk dapat ditentukan oleh ukuran suatu iklan. Semakin besar ukuran iklan yg dipasang, khususnya di media cetak, semakin besar kemungkinan konsumen utk menyimak & memperhatikan produk tersebut. Semakin besar ukuran stimulus, semakin menarik perhatian konsumen.
-          Warna, penggunaan warna-warni yg serasi dari suatu stimulus dapat mendorong konsumen utk lebih memperhatikan produk yg ditawarkan dibandingkan penggunaan warna yg terlalu kasat mata. Warna-warni dari suatu stimulus akan menarik perhatian lebih besar dibandingkan dgn stimulus yg hitam putih atau warna yg tidak tepat.
-          Intensitas, iklan yg ditampilkan dgn durasi waktu yg cukup lama di media elektronik, penggunaan suara yg keras, & intensitas penayangan yg tinggi dapat membuat suatu produk senantiasa diingat konsumen. Hal ini dikarenakan perbedaan penyajian iklan yg mengundang pengamatan lebih dari pihak konsumen. Stimulus sering kali timbul karena suara yg lebih keras, durasi iklan lebih lama & frekuensi lebih sering.
-          Kontras, stimulus dgn panduan warna yg kontras antara produk & latar belakangnya dapat terlihat lebih hidup & akan menarik perhatian konsumen.
-          Posisi, dalam penempatan suatu iklan di media cetak dapat mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat perhatian konsumen. Iklan yg berada pada sampul sebuah majalah, pada kolom dgn topik utama, maupun bagian halaman yg menjadi perhatian konsumen akan lebih menarik dibandingkan jika berada pada kolom atau halaman di bagian dalam. Posisi iklan yg terletak di antara kolom berita di dalam suatu majalah atau surat kabar dapat menarik perhatian konsumen jika konsep yg dibuat maksimalis, misalnya dalam hal ukuran, warna &penggunaan gambar. Konsumen juga memperhatikan stimulus yg letaknya strategis dari faktor lokasi.
-           Petunjuk, digunakan utk memperlihatkan suatu iklan dapat menajdi stimulus yg baik utk menarik perhatian konsumen. Penggunaan tanda panah sangat umum digunakan utk mengkomunikasikan tujuan yg ingin disampaikan oleh pemasar. Mata konsumen sering kali lebih tertuju kepada stimulus yg diarahkan oleh suatu petunjuk.
-          Gerakan, iklan yg ditampilkan dgn menggunakan gerakan-gerakan tertentu akan menarik perhatian konsumen utk lebih fokus terhadap produk tersebut. Pemasangan iklan di gedung-gedung atau di pinggir-pinggi jalan sangat efektif jika menggunakan teknik ini. Teknik ini digunakan utk menarik perhatian orang-orang yg berjalan menyusuri kawasan tersebut. Stimulus yg bergerak akan lebih menarik perhatian daripada stimulus yg diam.
-          Kebauran, rasa keingintahuan konsumen akan suatu produk dapat ditimbulkan pula dgn teknik novelty sebagai bentuk kreativitas pemasar dalam menampilkan iklan. Pemunculan yg dibuat berseri/bersambung ataupun pemunculan yg dibuat dalam jarak halaman yg berbeda akan menyita perhatian konsumen yg ingin mengetahui konsep yg sebetulnya ingin disampaikan oleh pemasar. Dgn keingintahuan tersebut, secara tidak langsung pemasar telah berhasil menanamkan image produknya di benak konsumen.
-          Isolasi, adalah teknik meletakkan stimulus pada suatu ruang di mana ruang yg digunakan oleh stimulus hanya sedikit sekali & terdapat sisa ruangan besar yg tidak terpakai. Beberapa pemasar ada yg menggunakan konsep isolasi atau sering disebut “white space” dalam mengiklankan produknya, yaitu penggunaan ruang yg lebih kecil utk produk sedangkan sisa ruangan dibiarkan tidak terpakai. Tujuannya adalah utk menarik perhatian konsumen agar lebih fokus terhadap produk yg ditawarkan.
-          Stimulus yg disengaja (“learned” attention-inducing stimuli), membuat konsumen bereaksi dgn cepat. Stimulus seperti ini misalnya membuka pintu waktu bel berbungi & mengangkat telepon ketika berdering. Iklan yg memberikan stimulus yg dapat menarik perhatian kita, seperti bunyi bel. Pemberi pesan yg menarik dgn menggunakan tokoh masyarakat, selebritis atau eksekutif juga dapat menarik konsumen.Model dalam tampilan suatu stimulus dapat menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi konsumen terhadap produk yg ditawarkan. Dgn konsep yg spontan & sederhana serta didukung figur yg sesuai, biasanya produk akan lebih cepat direspons & diingat oleh para konsumen. Dgnimage yg familier & konsep iklan yg menarik, produk ini lebih mudah diterima & memiliki tingkat kebosanan yg rendah di mata konsumen.
-          Perubahan gambar yg cepat, gambar yg disajikan dgn cepat pada pesawat TV akan menimbulkan aktivitas otak secara tidak sengaja
-          Iklan dgn intensitas, porsi & waktu yg tepat akan dapat diterima oleh konsumen & konsumen akan melakukan adaptasi terhadap iklan tersebut. Kejenuhan, di mana sensory adaptation dari konsumen akan overload, akan timbul dgn banyaknya jumlah iklan yg disajikan oleh pemasar & dipaparkan secara terus menerus. Konsumen akan mengabaikan iklan ini & beralih kepada iklan yg datang berikutnya. Kondisi seperti ini disebut dgn Advertising Wearout.

2.4     Penerimaan
            Penarikan suatu kesimpulan seroang konsumen terhadap stimulus setelah stimulus tersebut dilihat, diperhatikan, dan dipahami.
-          Retensi
Merupakan proses memindahkan informasi ke memori jangka panjang.  Informasi yang disimpan adalah interpretasi konsumen terhadap stimulus yang diterimanya.  Selanjutnya apa yang tersimpan di dalam memori konsumen akan mempengaruhi persepsinya terhadap stimulus yang baru. Memori terdiri atas tiga sistem penyimpanan :
-          Memori sensori : tempat penyimpanan informasi sementara dan penyimpanannya berlangsung sangat singkat ( kurang dari satu detik ).
-          Memori jangka pendek : tempat penyimpan informasi untuk waktu yang terbatas dan memiliki kapasitas terbatas, lamanya waktu penyimpanan adalah kurang dari 30 detik.
-          Memori jangka panjang : tempat menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama, memiliki kapasitas yang tidak terbatas dan menyimpan semua pengetahuan konsumen secara permanen.

Ø  Rehersal adalah kegiatan mental konsumen untuk mengingat-ingat informasi yang diterimanya dan menghubungkan dengan informasi lainnya yang sudah tersimpan di memorinya.
Ø  Encoding adalah proses untuk menyeleksi sebuah kata atau gambar untuk menyatakan suatu persepsi terhadap sebuah objek.
































BAB III
PENUTUP










































DAFTAR PUSTAKA

https://mutiararandy.wordpress.com/2011/03/25/bab-4-pengolahan-informasi-dan-persepsi-konsumen-chapter-4-information-processing-and-consumer-perception/
Inisiasi UT



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peradaban dan Perubahan Sosial

Motivasi Konsumen - Perilaku Konsumen