Peradaban dan Perubahan Sosial
Peradaban
dan perubahan sosial
1.
Pengertian
dan cakupan perubahan sosial
Perubahan soaial
merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat. Perubahan-perubahan yang
terjadi di dalammasyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur
soaial yang ada di dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan
yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
Wilbert Moore memandang
perubahan sosial sebagai “perubahan struktur sosial, pola perilaku, dan
interaksi sosial”. Setiap perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat atau
perubahan dalam organisasi sosial disebut perubahan sosial. Perubahan sosial
berbeda dengan perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan yang ada. Contoh
perubahan sosial: perubahan kebudayaan contohnya adalah penemu baru seperti
radio, televisi, komputer yang dapat memengaruhi lembaga-lembaga sosial.
William F. Ogburn
mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan-perubahan sosial mencakup
unsur-unsur kebudayaan yang materiil maupun immaterial dengan menekankan bahwa
pengaruh yang besar adalah unsur-unsur immaterial. Kingsley Davis mengartikan
perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam fungsi dan struktur
masyarakat. Perubahan-perubahan sosial dikatakannya sebagai perubahan dalam
hubungan sosial (social rellationship)
atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial
tersebut.
Gillin dan Gillin
mengatakan bahwa perubahan perubahan sosial untuk suatu variasi dari cara hidup
yang lebih diterima yang disebabkan baik karena perubahan kondisi geografis,
kebudayaan materiil, kompetisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi
ataupun perubahan-perubahan baru dalam masyarakat tersebut.
Menurut Selo
Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga
kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosial termasuk
di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola perilaku di antara kelompok
dalam masyarakat. Menurutnya, antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan
memiliki suatu aspek yang sama, yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu
penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan cara masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan.
Perubahan spsoal tidak
dapat dilepaskan dari perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan
merupakan hasil dari adanya masyarakat, sehingga tidak akan ada kebudayaan
apabila tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satupun masyarakat
yang tidak memiliki kebudayaan.
Perubahan sosial, yaitu
perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam hubungan interaksi, yang
meliputi berbagai aspek kehidupan. Sebagai akibat adanya dinamika anggota
masyarakat, dan yang telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat, dan
yang telh didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat, merupakan tuntutan
kehidupan dalam mencari kesatabilannya.ditinjau dari tuntutan stabilitas
kehidupan perubahan sosial yang dialami masyarakat adalah hal yang wajar.
Kebalikannya masyarakat yang tidak berani melakukan perubahan-perubahan, tidak
akan dapat melaani tuntuan dan dinamika anggota-nggota yang selalu berkembang
kemauan dan aspirasinya.
Cara yang paling sederhana untuk memahami terjadinya perubahan
sosial dan budaya adalah membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi
dalam masyarakat sebelumnya. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat
dianalisis dari berbagai segi:
Ø Kearah
mana perubahan dalam masyarakat bergerak (direction
of change) bahwa perubahan tersebut meninggalkan faktor yang diubah. Akan
tetapi setelah meninggalkan faktor tersebut, mungkin perubahan itu bergerak
kepada sesuatu yang baru sam asekali, akan tetapi mungkin pula bergerak ke arah
suatu bentuk yang sudah ada pada waktu yang lampau.
Ø Bagaimana
bentuk dari perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam
masyarakat.
2. Teori dan bentuk perubahan sosial
a.
Teori
sebab-akibat (Causation Problem)
beberapa
daktor dikemukakan oleh para ahli untuk menerangkan sebab-sebab perubahan
sosial yang terjadi, beberapa pendekatan sebagai berikut:
1) Analisis
dialektis
Analisis perubahan sosial yang
menelaah syarat-syarat dan keadaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan
dalam suatu sistem masyarakat. Perubahan yang terjadi pada suatu sistem
masyarakat. Perubahan yang terjadi pada suatu bagian sistem masyarakat dan membawa
pula perubahan pada bagian lain, sering menimbulkan akibat-akibat yang tidak
diharapkan sebelumnya bahkan sampai menimbulkan konflik. Konflik ini dapat
mendorong terjadinya perubahan sosial yang lebih lanjut, meluas dan mendalam.
Hal ini dirumuskan oleh Hegell Marx sebagai dialektika artinya thesis antisynthesis.
2) Teori
tunggal mengenai perubahan sosial
Teori tunggal menerangkan
sebab-sebab perubahan sosial, atau pola kebudayaan dengan menunjukkan kepada
satu faktor penyebab. Teori tunggal maupun deterministik menurut Soerjono
Soekanto (1983) tidak bertahan lama, timbulnya pola analisis yang lebih cermat
dan lebih didasarkan fakta.
b.
Teori
proses atau arah perubahan sosial
Kebanyakan
teori-teori mengenai arah perubahan sosial mempunyai kecenderungan yang
bersifat kumulatif atau evolusioner. Walapun berbeda namun pada dasarnya sama,
mempunyai asumsi bahwa sejarah manusia ditandai adanya gejala pertumbuhan
1) Teori
evolusi unilinier (Garis Lurus Tunggal)
Teori
ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai
dengan tahapan tertentu, semula dari bentuk sederhana kemudian yang kompleks
sampai pada tahap yang sempurna. Pelopor teori ini adalah August Comte dan
Herbert Spenser. Teori garis lurus menggambarkan arah perubahan yang mungkin
saja akurat, apabila ditetepkan pada jangka waktu yang relatif lebih pendek dan
bagi tipe gejala-gejala sosial tertentu, dari suatu sistem ekonomi tertentu.
2) Teori
multilinear
Teori
ini pada artinya menggambarkan suatu metodologi didasarkan pada suatu asumsi
yang menytakan bahwa perubahan sosial atau kebudayaan didapatkan gejala
keteraturan yang nyata dan signifikan. Teori ini tidak mengenl hukum atau skema
apriori, tetapi teori ini lebih memerhatikan tradisi dalam kebudayaan dan dari
berbagai daerah menyeluruh meliputi bagian-bagian tertentu.
A.
Teori-teori
mengenai pembangunan, keterbelakangan, dan ketergantungan
1. Teori
Dependensi (Ketergantungan)
Pada umumnya memberikan gambaran melalui analisis
dialektesis yaitu suatu analisis yang menganggap bahwa gejala-gejala sosial
yang dapat diamati sehari-hari pasti mempunyai penyebab tertentu. Teori ini
menjadi titik tolak penyesuaian ekonomi terbelakang pada sistem dunia,
sedemikian rupa sehingga menyebabkan terjadinya penyerahan sumber penghasilan
daerah ke pusat, sehingga mengakibatkan perekonomian daerah menjadi
terbelakang.
Teori perubahan sosial menurut Moore:
a. Evolusi
rectilineal yang sangat sederhana
b. Evolusi
melalui tahap-tahap
c. Evolusi
yang terjadi dengan tahap kelajuan yang tidak serasi
d. Evolusi
bercabang yang mewujudkan perubahan
e. Evolusi
menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran jangka pendek
f. Siklus-siklus
yang tidak mempunyai kecenderungan
g. Pertemuan
logisti yang digambarkan oleh populasi
h. Pertumbuhan
logistis terbalik yang tergambar dari angka motivasi
i.
Pertumbuhan eksponarisial yang tergambar
memulai tanda-tanda
j.
Primitivisme
Bentuk-bentuk perubahan sosial menurut Soerjono
Soekanto:
1. Perubahan
yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara cepat
a. Perubahan
secara lambat disebut evolusi, pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya
tanpa suatu rencana atau suatu kehendak tertentu. Perubahan terjadi karena
usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan
kondisi-kondisi baru yang timbul dengan pertumbuhan masyarakat
b. Perubahan
secara cepat disebut revolusi. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi
direncanakan lebih dahulu maupun tanpa rencana
2. Perubahan-perubahan
yang pengaruhnya kecil, dan perubahan yang pengaruhnya besar.
a. Perubahan
yang pengaruhnya kecil adalah perubahan unsur struktur sosial yang tidak bisa
membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat
b. Perubahan
yang pengaruhnya besar seperti proses industrilisasi pada masyarakat agraris
3. Perubahan
yang dikehendaki dari perubahan yang tak diinginkan
a. Perubahan
yang dikehendaki adalah bila seseorang mendapat kepercayaan sebagai pemimpin
b. Perubahan
sosial yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yang terjadi tanpa
dikehendaki serta berlangsung dari jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat
menyebabkan timbulnya akibat yang tidak diinginkan
2.
Penyebab
perubahan
Interkorerasi dan
interaksi sosial masyarakat mendorong oerkembangan berpikir dan reaksi
emosional para anggotanya. Hal ini mendorong masyarakat untuk mengdakan
berbagai perubahan. Perkembangan kualitas dan kuantitas anggota masyarakat
mendorong perubahan sosial.
Prof.
Dr. Soerjono Soekanto menyebutkan adanya faktor intern dan ekstern yang
menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu:
a. Faktor
intern
1. Bertambahnya
dan berkurangnya penduduk
Bertambah
dan berkurangnya penduduk yang sangat cepat dipulai jawa menyebabkan terjadinya
perubahan dalam struktur masyarakat. Berkurangnya penduduk mungkin dapat
disebabkan karena perpindahan penduduk dari desa ke kota, atau dari satu daerah
ke daerah lain, misalnya transmigrasi
2. Adanya
penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses, seperti dibawah ini:
·
Discovery,
penemuan
unsur kebudayaan baru
·
Invention,
pengembangan
dari discovery
·
Inovation,
proses
pembaruan
3. Konflik
dalam masyarakat
Konflik
(pertentangan) yang dimaksud adalah konflik antara individu dalam masyarajat,
antarkelompok dan lain-lainnya.
4. Pemberontakan
dalam tubuh masyarakat
Misalnya,
revolusi Indonesia 17 Agustus 1945 mengubah struktur pemerintahan kolonial
menjadi pemerintah nasional dan berbagai perubahan struktur yang mengikutinya
b. Faktor
ekstern
a) Faktor
alam yang ada di sekitar masyarakat yang berubah
b) Pengaruh
kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak kebudayaan antara dua masyarakat
atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda
3.
Keseimbangan
Keseimbangan sosial
adalah syarat yang harus dipenuhi agar masyarakat berfungsi sebagaimana
mestinya. Keseimbangan sosial merupakan situasi dimana segenap lembaga sosial
berfungsi dan saling menunjang.
Keseimbangan atau
harmoni dalam masyarakat merupakan keadaan yang diidam-idamkan oleh setiap
masyarakat. Setiap kali terjadi gangguan terhadap keseimbangan tersebut maka
masyarakat akan menolaknya atau mengubah semua sistem.
Robert Mclver
perubahan-perubahan sosial merupakan perubahan dalam hubungan-hubungan sosial
atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial. Pengertian ini dapat
ditegaskan bahwa perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat
menimbulkan ketidakseimbangan hubungan-hubungan sosial. Ketidakseimbangan ini
terjadi misalnya, karena ada unsur-unsur dalam masyarakat yang berubah cepat,
tetapi ada juga unsur-unsur dalam masyarakat yang terkait dengan unsur yang
berubah jadi cepat namun tetap berubah jadi lambat. Keadaan demikin disebut cultural lag.
B. Modernisasi
1.
Konsep modernisasi
Modernisasi
dimulai di Italia abad ke-15 dan tersebar ke sebagian besar ke dunia Barat
dalam lima abad berikutnya. Kini gejala modernisasi telah menjalar pengaruhnya
ke seluruh dunia. Manifesto proses modernisasi pertama kali terlihat di Inggris
dengan meletusnya revolusi di industri pada abad ke-18, yang mengubah cara
produksi tradisional ke modern.
Modernisasi
masyarakat adalah suatu proses transformasi yang mengubah:
·
Dibidang ekonomi, modernisasi berarti
tumbuhnya komplek industri yang besar, dimana produksi barang konsumsi dan
sarana dibuat secara massal
·
Dibidang politik, dikatakan bahwa
ekonomi yang modern memerlukan ada masyarakat nasional dengan integrasi yang
baik
Modernisasi menimbulkan
pembaruan dalam kehidupan. Oleh karena itu, modernisasi sangat diharapkan
berlangsungnya oleh masyarakat. Bahkan bagi pemerintah merupakan suatu proses
yangs sedang diusahakan secara terarah. Modernisasi menurut Cyril Edwin Black
adalah rangkaian perubahan cara hidup manusia yang kompleks dan saling
berhubungan, merupakan bagian kesempatan merupakan harapan bagi kesejahteraan
manusia.
Menurut
Koentjaraningrat, modernisasi merupakan usaha penyesuaian hidup dengan
konstelasi dunia sekarang ini. Hal itu berarti bahwa untuk mencapai tingkat
modern harus berpedoman kepada dunia sekitar yang mengalami kemajuan.
Modernisasi yang telah dilandasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tidak hanya bersifat fisik material saja, melainkan lebih jauh daripada itu.
Yaitu dengan dilandasi oleh sikap mental yang mendalam.
Manusia yang telah
mengalami modernisasi, terungkap pada sikap mentalnya yang maju, berpikir
rasional, berjiwa wiraswasta, berorientasi ke masa depan, dan seterusnya.
Menurut Schorrl (1980),
modernisasi adalah proses penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam
semua segi kehidupan manusia dengan tingkat yang berbeda-beda tetapi tujuan
utamanya untuk mencari taraf hidup yang lebih baik dan nyaman dalam arti yang
seluas-luasnya, sepanjang masih dapat diterima oleh masyarakat yang bersangkutan.
Smith (1973),
modernisasi adalah proses yang dilandasi dengan seperangkat rencana dan
kebijaksanaan yang disadari untuk mengubah masyarakat kearah kehidupan
masyarakat yang kontemporer yang menurut penilaian lebih maju dalam derajat
kehormatan tertentu.
2.
Syarat-syarat
modernisasi
Modernisasi tidak sama dengan reformasi
yang menekankan pada faktor rehabilitasi, modernisasi bersifat preventif dan
kontraktif agar proses tersebut tidak mengarah pada angan-angan. Modernisasi
dapat terwujud melalui beberapa syarat, yaitu:
·
Cara berpikir ilmiah yang institutionalized dalam kelas penguasa
maupun masyarakat. Hal ini menghendaki sistem pendidikan dana pengajaran yang
terencana dengan baik
·
Sistem administrasi negara yang baik
yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
·
Adanya sistem pengumpulan data yang baik
dan teratur yang terpusat pada suatu atau lembaga tertentu.
·
Penciptaan iklim yang baik dan teratur
dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi
massa. Hal ini harus dilakukan setiap tahap demi tahap, karena banyak sangkut
pautnya dengan sistem kepercayaan.
·
Sentralisasi wewenang dalam
pelaksanaannya.
3. Ciri-ciri modernisasi
Modernisasi
merupakan salah satu modal kehidupan yang ditandai dengan ciri-ciri:
·
Kebutuhan materi dan ajang persaingan
kebutuhan manusia
·
Kemajuan teknologi dan industrialisasi,
individualisasi, sekularisasi, diferensiasi, dan akulturasi
·
Modernisasi banyak memberikan kemudahan
bagi manusia
·
Berkat jasanya, hampir semua keinginan
manusia terpenuhi
·
Modernisasi juga memberikan melahirkan
teori baru
·
Mekanisme masyarakat berubah menuju
prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan yang berlebihan
·
Kehidupan seseorang perhatian
religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk kekayaan
Daftar Pustaka
Ilmu sosial &
budaya dasar. Edisi kedua. Dr. Elly M. Setiadi, M.Si.
Komentar
Posting Komentar